Jakarta - Sebuah virus diketahui melakukan serangan pada sistem kendali industri. Gawatnya, sistem ini digunakan di industri vital, mulai dari pabrik makanan hingga pembangkit listrik.
Seperti dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (20/7/2010), perusahaan elektronik Siemens AG telah mengumumkan adanya sebuah virus yang cukup berbahaya. Karena virus itu menyerbu Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA).
Bahaya dari virus itu jadi besar karena SCADA digunakan di berbagai industri penting. Mulai dari pabrik pembuat makanan, industri kimia hingga pembangkit listrik.
Siemens menyebutkan, program jahat dengan nama Stuxnet itu memanfaatkan kelemahan pada sistem operasi Windows. Sedangkan penyebarannya dilakukan melalui USB Flashdisk.
"Cukup membuka flashdisk itu sudah cukup untuk mengaktifkannya. Siemens merekomendasikan untuk tidak menggunakan USB Flashdisk," ujar Alexander Machowetz, juru bicara Siemens.
Setelah menginfeksi sistem SCADA Siemens, program jahat itu akan mengirimkan data ke komputer server di lokasi yang jauh. Dari sana, data penting bisa dicuri atau bahkan kendali sistem itu bisa diambilalih oleh pihak tak bertanggungjawab.
Untungnya, penyebaran program jahat ini agak terhambat karena kebanyakan sistem SCADA tak terhubung ke internet langsung, sehingga penyebarannya praktis hanya melalui USB Flashdisk. Meski demikian, sejauh ini sudah ada satu klien Siemens di Jerman yang terinfeksi Stuxnet.
Seperti dikutip detikINET dari Reuters, Selasa (20/7/2010), perusahaan elektronik Siemens AG telah mengumumkan adanya sebuah virus yang cukup berbahaya. Karena virus itu menyerbu Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA).
Bahaya dari virus itu jadi besar karena SCADA digunakan di berbagai industri penting. Mulai dari pabrik pembuat makanan, industri kimia hingga pembangkit listrik.
Siemens menyebutkan, program jahat dengan nama Stuxnet itu memanfaatkan kelemahan pada sistem operasi Windows. Sedangkan penyebarannya dilakukan melalui USB Flashdisk.
"Cukup membuka flashdisk itu sudah cukup untuk mengaktifkannya. Siemens merekomendasikan untuk tidak menggunakan USB Flashdisk," ujar Alexander Machowetz, juru bicara Siemens.
Setelah menginfeksi sistem SCADA Siemens, program jahat itu akan mengirimkan data ke komputer server di lokasi yang jauh. Dari sana, data penting bisa dicuri atau bahkan kendali sistem itu bisa diambilalih oleh pihak tak bertanggungjawab.
Untungnya, penyebaran program jahat ini agak terhambat karena kebanyakan sistem SCADA tak terhubung ke internet langsung, sehingga penyebarannya praktis hanya melalui USB Flashdisk. Meski demikian, sejauh ini sudah ada satu klien Siemens di Jerman yang terinfeksi Stuxnet.
0 comments:
Posting Komentar
Krtik deh...